Mijile Kunci-ku – Khusus Dewasa: (Kisah Nyata Di Hari Rabu Tanggal 26 Desember 2018)


Mijile Kunci-ku – Khusus Dewasa: (Kisah Nyata Di Hari Rabu Tanggal 26 Desember 2018)
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di…
Gubug Jenggolo Manik. Pukul. 20:24. Hari Rabu. Tanggal 26 Desember 2018.

Suatu ketika, saya di hadapkan dengan seorang wanita Cantik nan jelita, mirip boneka Barbie, usianya masih belia, namanya Sri Damayanti, akrab di panggil Yanti, asli dari Pilang Kenceng Caruban Madiun Jatim.

Yanti yang masih berusia belasan tahun ini, sudah tentu bukanlah tipe saya yang usianya sudah puluhan tahun, karena tidak ubahnya seperti anak dan bapaknya.

Namun apa yang Yanti perbuat kepada saya, selalu mengarah ke hal sex, dan saya hampir saja terpikat untuk memilikinya, karena walaupun wujudnya masih belia, namun rasa dan perasaan jiwanya, sudah sangat dewasa.

Al-kisah;
Singkat ceritanya…
Setelah beberapa hari saya keliling melakukan Laku Murni Menuju Suci, yang perjalanannya saya mulai dari Ponorogo, lalu berlanjut ke Mojosari Jatim, lalu Kediri, Trenggalek, dan mendapatkan intisari puncaknya Laku Murni Menuju Suci di Daerah perhutanan antara Pacitan – Wonogiri, lalu berlanjut ke Gunung Kidul Batul, Kebumen, Ciamis, Cirebon dan berakhir di Caruban Madiun.

Dalam perjalanan pulang menuju ke Gubug Jenggolo Manik, di sebelum masuk tol Caruban, ada seorang wanita muda yang kalau saya perhatikan, sedang menunggu angkot atau buss lintas daerah, dan menghentikan mobil saya yang sedang berlalu dihadapannya.

Sayapun berhenti, setelah saya membuka kaca, dengan ringannya wanita itu berkata;
Boleh saya numpang sampai di kota Sragen.

Dan spontan saya jawab “Boleh” sambil masuk mobil, wanita itu berkata, tidak usah masuk tol, kita lewat jalan bypass saja, sambil ngobrol santai.

Wow… Panjenengan tahu apa yang saya rasakan saat itu…?! Jangan ngeres lo ya, karena Wong Edan Bagu yang sekarang, bukan Wong Edan Bagu yang dulu.

Kalau Wong Edan Bagu tempo doelu… Paling tidak, minimal, seperti es campur neko-neko dan penasaran dalam hatinya, namun Wong Edan Bagu yang sekarang, tidak, tetap “KUNCI” ada apa-apa kunci, tidak ada apa-apa tetap kunci “KUNCI” kunci nunggal suci.

Dalam perjalanan, kami sepakat untuk singgah di rumah makan yang kami temui di perjalanan, dan kamipun masing-masing memesan makanan untuk sarapan pagi dan makan bersama.

Sambil makan, kami tetap sambil ngobrol tentang diri kami masing-masing dan bab ke-Tuhan-nan.

Selesai makan, Yanti memegang tangan saya, sambil berkata yang intinya mengajak saya Cek in Hotel di kota Sragen Jawa tengah, dan tanpa berpikir moral, saya pun siap.

Setelah masuk hotel, dan keluar dari parkiran mobil, kami jalan bersama menuju ruang cek in, dan di mulai dari keluar mobil, mulut saya seakan terkunci,begitu juga dengan Yanti, tidak mengeluarkan sepatah katakan pun, padahal, sebelumnya, tiada detik waktu yang tidak terisi percakapan.

Setelah sampai di kamar hotel nomer 55, sambil melempar tas kecilnya, Yanti langsung membanting dirinya diatas tempat tidur, sedang saya berjalan melangkah ke depan TV untuk mengurangi suaranya, dan tiba-tiba…

Ketika remote tv itu terpegang tangan saya, tv langsung of dan
Romo berkata;

Putraku…
Nikmatilah wanita ini, namun jangan sampai hatimu terpikat dan ingin memilikinya, sebab karena.

Ketahuilah;
Sesungguhnya dirimu dan dirinya adalah satu-tunggal adanya.

Sejatinya kamu adalah dia dalam wujud yang lain dan dia adalah kamu dalam wujud yang lain.

Dan sesungguhnya, bukan hanya dia saja, tetapi setiap mahluk hidup, ples manusia yang ada di seluruh lapisan penjuru bumi ini, hakikatnya adalah merupakan pancaran dan cerminan dari keberadaanmu sendiri.

Bahwasannya, seluruh mahluk hidup ples manusia, itu adalah dirimu dalam wujud tubuh fisik yang lain.

Dirimu adalah semua mahluk hidup/orang itu, dan setiap mahluk hidup/orang itu adalah dirimu sendiri, mereka ada sebab kamu ada, kamu ada sebab mereka ada.

Inilah kesadaran sejati atau kesadaran murni atau kesadaran universal atau laku murni menuju suci yang sedang kamu jalani.

“Tat Twam Asi” _”Aku adalah kamu, kamu adalah aku”
You another me, me another you; Kamu-lah aku yang lain dan akulah kamu yang lain.

Aku adalah kamu yang sedang berada dalam tubuh fisik yang lain, dan kamu adalah aku yang sedang berada dalam tubuh fisik yang lain, tetapi aku dan kamu hakikatnya adalah satu-tunggal.

Sehingga, baik aku, kamu, dia, mereka semua hakikatnya “KUNCI” tunggal adanya, yaitu Sang Hyang Dzat Maha Suci Hidup yg sedang memancar – menjelma – membelah diri – dari tunggal menjadi banyak, untuk bermain sandiwara dengan beragam peran dalam dimensi ruang dan waktu yang fana ini.

Sebab itu…
Nikmatilah peranmu dengan kesadaran sejati atau kesadaran murni atau kesadaran universal atau laku murni menuju suci yang sedang kamu jalani, namun jangan sampai hatimu terpikat dan ingin memilikinya.

Karena hati dan cinta kasih sayang yang menghuni hatimu, adalah mikik-Ku, jika sampai kau berikan itu kepada yang lain selain AKU, “AKU” akan merebutnya dan dirimu mendapat sangsi dari-Ku.

Setelah mengucapkan terima kasih, lalu saya menoleh ke arah Yanti, secara bersamaan, yanti pun menoleh ke arah saya, yang ketika itu, sama-sama terpaku, dan ternyata, kami mengalami hal serupa yang sama.

Sejenak kami salin bertatapan mata, Yanti yang semula tiduran, lalu bangun dan kami melangkah ke arah tujuan yang sama, lalu kami berpelukan sambil bercumbu dengan sangattttttt mesrah, sungguh kami benar-benar menikmatinya.

Ketika saya mencapai Klimax-Nya sebagai mana Yanti yang sedang menikmati Klimax saat itu, seluruh tubuh Yanti lebur, lenyap, terserap masuk kedalam tubuhku, dan bersemayam di tulang rusuk-ku yang selama ini entah kamana potongannya. He he he . . . Edan Edan Tenan.

Sambil duduk telanjang bulat diatas kasur, manusia saya teringat akan sejarah bertemunya Romo Semono Sastrohadijoyo dengan Ibu Sri Mukani di Perak Surabaya tahun 55, dalam kisah berjudul “Mijile Kunci”

Terima kasih Romo… Engkau telah menyatukan/memanunggalkan aku dan tulang rusuk-ku. Dan….

Sabda-ku:
Selamat🙏Selamat🙏Selamat🙏 Rahayu🙏Rahayu🙏Rahayu🙏Damai🙏Damai🙏 Damai🙏 Tenteram🙏
Saya❤️
Wong Edan Bagu❤️
Ngaturaken Sugeng Rahayu🙏
lir Ing Sambikolo🤝
Amanggih Yuwono🤝
Pinayungan Mring Ingkang Maha Suci🙏
Basuki❤️
Yuwono❤️
Teguh❤️
Rahayu❤️
Slamet❤️🙏❤️
BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom saya yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup🙏
Aaamiin🙏
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: http://www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya

Perjalanan WEB dalam Proses Menyempurnakan Ego dan Pamrih. (KeSaksian-Kisah Nyata):


P

erjalanan WEB dalam Proses Menyempurnakan Ego dan Pamrih. (KeSaksian-Kisah Nyata):
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di…
Perjalanan KeKadhangan Universal. Pukul. 16:24. Hari Senin. Tanggal 24 Desember 2018.

Para Kadhang dan Para Sedulur Kinasihku sekalian, di dalam Laku Murni Menuju Suci, saya punya dua kelemahan Spiritual.

Kelemahan Pertama saya yaitu;
Saya tidak tega ketika saya menyaksikan secara langsung, ada saudara-saudari saya yang melakukan pemujaan pesugihan, sehingganya, arwah-arwah saudara-saudari saya itu, gagal mencapai kesempurnaan Pati, baik sang pelaku pesugihan atau korban dari pesugihan.

Kelemahan Kedua saya yaitu;
Saya tidak rela ketika menyaksikan secara langsung, ada saudara-saudari saya, yang menjadi seorang pelacur dan melacur.

Ketika saya di hadapkan dengan dua hal ini, saya berontak sejadi-jadinya, padahal saya mengerti, paham dan mengetahui secara sadar dan nyata, bahwasannya, tidak selembar daun pun yang jatuh ke bumi, tanpa keHendak-Nya, dan hanya keHendak-Nya lah yang benar-benar akan terjadi.

Namun, ketika berhadapan langsung dengan kedua kelemahan saya, yang sudah saya uraikan diatas, wow… Perang Badar bahkan Perang Bubat terjadi di dalam keDirian saya, dan dua perkara inilah yang membelenggu Laku Murni Menuju Suci saya di akhir-akhir hayat saya.

Sebab karena dua alasan inilah, saya bermaksud cawe-cawe (ikut campur urusan Tuhan).

Saya bermaksud niyat, untuk menyempurnakan arwah-arwah mereka yang gagal sempurna itu, dengan cara berkeliling mendatangi tempat-tempat keramat yang biasa di gunakan untuk melakukan ritual pesugihan

Bermula pada hari Sabtu Tanggal 22 Desember 2018 tempo hari, dan Proses Penyempurnaan di, saya awali dari Alas Ketonggo Ngawi Jateng dan di dampingi oleh kadhang Kinasih saya dari Caruban Madiun, bernama HerPin.

Setelah Proses Perjalanan ini berjalan, dan di awal perjalanannya, ketika saya hendak ke Goa Cerme Parangtritis, untuk keselanjutnya, setelah Alas Ketonggo, di tengah perjalanan dan di sepanjang perjalanan sekitar daerah hutan di kabupaten Pacitan Jateng Menuju Parangtritis.

Saya mengalami kesaksian;
Romo bukan hanya hadir selama 7 jam full, juga bangkit berdiri mengacak-acak isi hati saya dan mengobrak-abrik seluruh dalaman diri saya yang kotor akibat kemomoran dua hal yang sudah saya uraikan diatas.

Karena saya kenal betul, siapa yang sedang saya hadapi, saya tertunduk, namun dalam hati saya menggerutu;
“Kau tidak adil, kau Kejam, bahkan sadis”

“Kenapa dan mengapa kau tega membuat dan menjadikan saudara-saudari saya seperti itu”

Dan Romo menatap tajam ke arah saya, saya pun semakin rendah menunduk sambil berkata tanya.

WEB;
Ampun Romo…
Kenapa wanita-wanita cantik itu, bahkan yang masih belia, kehidupannya harus rusak menjadi pelacur, bahkan hancur, karena menjual dirinya.

Romo;
Oh,,, Putera-Ku.
Kenapa hatimu sedih dan berontak serta komplain melihat semua itu, bahkan ikut campur urusan-Ku, tidak cuma berhenti disitu, kau juga merebut Kekuasaan-Ku.

Bukan kah kau sedang Laku Murni Menuju Suci…?!

Bukan kah Laku Murni Menuju Suci itu soal kesadaran hati, tentang kesadaran jiwa dan bab kesadaran rasa…?!

Sadarilah Putra-ku…
Bahwa semua wanita di muka bumi ini, mulai dari yang masih belita hingga yang tua, termasuk para pelacur-pelacur itu.

Adalah…
Bagian dari AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup, dan semua lelaki yang melacur, yang menidurinya, itu juga bagian dari keberadaanku, apakah kau lupa akan itu…?!

Segala rasa isinya hati dan perasaan isinya otak manusia, termasuk nafsu/keinginan sex, itu adalah

Segala rasa isinya hati dan perasaan isinya otak manusia, termasuk nafsu/keinginan kaya raya tanpa bekerja keras, memeras keringat, entah itu si pelaku pemujaan dan korban dari pemujaan hingga yang melatarkan pemujaan.

Itu adalah perwujudan dari AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup, Aku-lah Tuhan yang menjadikan semua dan segalanya itu.

Semuanya ada, sebab berasal dari AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup.

Segalanya tiada, karena berasal dari AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup.

Pelacuran. Pesugihan dll. itu Hidup, uang-harta yang dibutuhkan mereka, juga untuk Hidup, untuk menyambung kehidupannya, kehidupan orang tuanya, keluarganya dll.

Nafsu yang menguasai lelaki agar meniduri pelacur itu juga HidupHidup/AKU, yang di tiduri dan yang meniduri, sama-sama Hidup/AKU, yang memuja pesugihan, yang melatarkan pesugihan dan yang menjadi korban pesugihan, sama-sama Hidup/AKU.

Segalanya dari Hidup/AKU.
Semuanya dari Hidup/AKU.
Dari Hidup/AKU, oleh Hidup/AKU, untuk Hidup/AKU.

Semua dan segalanya ini, adalah kemanunggalan proses perjalanan
AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup untuk menuju AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup.

Terus masalahnya dimana Putra-Ku…?!

Mengapa ego dan pamrih-mu bersedih…?!
Kenapa Protes-komplain…?!

Kamu Protes-komplain itu, karena kamu sedang menganggapnya sebagai salah dan masalah.

Padahal rasa dan perasaan salah dan masalah itu, cuma anggap-anggapan pikiranmu saja, karena sedang tidak manunggal pada-Ku, sebab sedang tidak bersama-Ku,
Pikiran/angan-angan-mu sedang luput, maksudnya; lepas alias tidak nunggal dengan-Ku, sehingga kemudian menganggap sesuatu kejadian sebagau salah atau masalah.

Padahal yang kamu sebut salah dan masalah itu, bukan kejadian di luar dirimu, melainkan di dalam pikiran/angan-anganmu.

Salah dan Masalah, itu tidak ada di luar dirimu, melainkan adanya di dalam kepala-mu atau angan-angan-mu saja.

Itu sebab akibat dari Ego dan Pamrih-mu, yang sedang luput (tidak manunggal bersama AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup/Romo).

Sehingganya menganggap ini dan itu, sesuatu yang salah atau dosa, padahal Sejatinya Dosa, Salah, Masalah itu, tidak sungguh-sungguh ada.

Dosa menjadi ada, hanya jika ketika pikiranmu atau angan-angan-mu sedang menganggapnya ada, padahal itu hanya rasa perasaan saja (prasangka) mu saja, bukan yang sesungguhnya, sebab karena Sejatinya Dosa, Salah, Masalah itu, tidak ada.

Jikalau pikiran/angan-anganmu senantiasa menunggal/bersama dengan AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup/Romo.

Pasti sadar, bahwa tidak selembar daun pun yang jatuh ke bumi ini, tanpa kehendak-Ku.

Andai selalu sadar, pasti bisa menyadari, kalau sudah bisa menyadari, pasti mengerti, pasti memahami, pasti mengetahui, bahwa itu semua dan segalanya adalah AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup sendiri.

Kalau sudah mengerti, memahami, mengetahui, bahwa itu semua dan segalanya adalah AKU Hyang Dzat Maha Suci Hidup/Romo sendiri.

Letak Dosa-Ku. Salah-Ku dan Masalah-mu di mana…?!!!

He he he . . . Edan Tenan, mendadak seluruh pemikiran pamrih dan semua serta segala angan-angan ego saya hancur luluh sirna sempurna dari dalam diriku, terima kasih Romo… Atas cinta kasih sayang-Mu terhadap saya.

Sabda-ku:
Selamat🙏Selamat🙏Selamat🙏 Rahayu🙏Rahayu🙏Rahayu🙏Damai🙏Damai🙏 Damai🙏 Tenteram🙏
Saya❤️
Wong Edan Bagu❤️
Ngaturaken Sugeng Rahayu🙏
lir Ing Sambikolo🤝
Amanggih Yuwono🤝
Pinayungan Mring Ingkang Maha Suci🙏
Basuki❤️
Yuwono❤️
Teguh❤️
Rahayu❤️
Slamet❤️🙏❤️
BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom saya yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup🙏
Aaamiin🙏
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: http://www.wongedanbagu.com
WordPress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya

Ilmu Kesaktian Jaman Now Yang Di Miliki Wong Edan Bagu:


Ilmu Kesaktian Jaman Now Yang Di Miliki Wong Edan Bagu. (Mengubah Masalah atau Persoalan atau Problem Menjadi Peluang Emas):
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan. Di…
Gubug Jenggolo Manik. Pukul. 23:55. Hari Kamis. Tanggal 29 November 2018.

Berikut ini, adalah Ilmu Kesaktian Jaman Now, Ilmu dan Ajian Andalan saya Wong Edan Bagu, Yang Selalu saya Gunakan Untuk Mengubah Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem Menjadi Peluang Emas.

Dan dengan kesadaran Cinta Kasih Sayang saya bagikan untuk Panjenengan Para Kadhang dan pro sedulur kinasihku sekalian…

Sebenarnya di dunia yang serba fana dan sementara ini, tidak ada ujian atau ada cobaan, sebab karena Tuhan tidak tidak pernah mencoba atau menguji umatnya, ujian yang di maksud dalam ayat firman-Nya dalam Alqitab, itu maksudnya adalah sarana atau anak tangga atau jalan untuk menuju-Nya.

Sebenarnya yang ada hanyalah masalah kehidupan di dunia ini, karena sejak awal kita berada di dunia ini, itulah masalah dan sejak itulah masalah menjadi ada.

Dan melalui masalah-masalah inilah, kita di haruskan untuk bergerak melaluinya, setapak demi setapak proses perjalanannya dalam kehidupan dunia ini menuju-Nya, bukan yang lain, sebab karena kita berasal dan bermula dari-Nya.

Sebab itu saya katakan, “makin besar Masalah atau Persoalan atau Problematika kehidupan yang kita hadapi, semakin besar peluang yang kita miliki”

Karena sesungguhnya, Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem keHidupan inilah, jalan atau anak tangganya untuk menuju kesuksesan dalam meraih keberhasilan dari Dzat Maha Suci Hidup yang Langgeng lagi Sempurna.

Namun sayangnya, bagi seorang yang berjiwa kerdil, alias yang belum mengenal Hidupnya, yang tak lain dan tak bukan adalah Guru Sejatinya sendiri, Ruhul Kudus, Utusan Dzat Maha Suci Hidup, yang bertanggung jawab akan semua dan segalanya tentang kedirian kita ini, sejak awal hingga akhirnya.

Beranggap. Berprasangka. Berkira-kira, bahwa Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem itu adalah ujian dan cobaan, yang harus di hadapi dengan duduk diam sambil berdoa tabah, sabar dan ikhlas.

Padahal bukan seperti itu, karena itu bukan cobaan atau ujian, melainkan jalan atau anak tangga, maka harus bergerak, harus berbuat, harus di lalui atau di naiki dengan iman, maksudnya, menuju-Nya, bukan yang lain selain-Nya.

Kenyataan adalah persepsi kita, jika kita ingin mengubah kenyataan kehidupan kita, maka mulailah dengan mengubah persepsi kita.

Di dalam kata “problem” ada suku kata “pro”.

Artinya…
Dalam bahasa latin, “pro” berarti “positif” atau “berpihak”

Jadi, jikalau kita punya Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem, maka ia sebenarnya positif dan berpihak pada kita.

Ingatlah lagi, berbagai Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem yang berhasil kita selesaikan, pasti selalu berdampak positif dan makin membesarkan jiwa spiritual kita.

Untuk bisa menyelesaikan Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem dan mengubahnya menjadi peluang, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah merubah sudut pandang dan cara berpikir.

Sebab inti dari setiap masalah adalah tentang cara berpikir dan cara memandang.

Kemudian cara berpikir dan cara memandang itulah yang akan membentuk cara kita membangun rasa dan perasaan.

Artinya;
Rasa dan Perasaan itu, tidak sekoyong-koyong datang begitu saja kepada kita, sebab karena dia adalah sesuatu yang kita bangun/ciptakan sendiri.

Disinilah letaknya apa yang sesunguhnya menjadi Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem kita.

Jika tentang rasa, selesaikanlah dengan rasa.

Kalau soal perasaan, selesaikanlah dengan perasaan pula.

Bagaimana mungkin kita bisa mengerti kalau itu rasa atau memahami kalau itu perasaan…?!

Jikalau kita tidak tidak mengenal Hidup dan tidak menyadari kemana arah perginya kesadaran kita…?!

He he he . . . Edan Tenan.
Jangan ragu apalagi takut.

Mengibadahkan Wahyu Panca Ghaib dengan menggunakan Wahyu Panca Laku atau Iman, kita bisa merubah sudut padang dan cara berpikir kita. Artinya…

Kita pasti sadar, kalau sudah bisa sadar, pasti bisa menyadari, kalau bisa menyadari, pasti bisa mengerti, pasti bisa memahami dan pasti bisa mengetahui kemana arah kesadaran kita pergi mengarah ketika patrap semedi manembah Urip/Hidup.

Dengan cara ini, kita bisa membangun rasa dan perasaan kita menjadi mahligai yang berpihak atau “pro” dengan diri pribadi kita.

Maka…
Kita akan menjadi kreatif dan cerdas secara universal. He he he . . . Edan Tenan.

Dan kreatifitas kecerdasan kita akan bermuara pada berbagai pilihan yang tersedia membentang di sekililing kita secara sempurna.

Kekayaan, kesuksesan, keberhasilan, kesehatan, kebahagiaan, Keindahan, Ketenangan, Ketentraman dll, adalah keputusan dan tindakan yang akan menciptakan penyelesaiannya.

Para Kadhang dan pro sedulur kinasihku sekalian…

Proses berpikir dan cara pandang, berhubungan dengan kreatifitas, dan kreatifitas selalu berhubungan dengan berbagai makna.

Dan makna selalu lekat dengan kata-kata atau ucapan bahasa, dan
kata-kata atau ucapan bahasa, memiliki kekuatan sabda, sebab kita di cipta dan ada sebab karena sabda.

Jadi…
Jika kita ingin merubah proses berpikir dan cara pandang persepsi kita, maka kita bisa memulainya dengan merubah kata-kata yang kita gunakan di setiap harinya.

Mulailah dengan memaknai ulang kata ‘masalah” atau “persoalan” atau “problema” menjadi jalan atau anak tangga untuk menuju kesuksesan atau keberhasilan yang sempurna.

Jangan maknai dia sebagai ujian atau cobaan yang jika mampu kita sukses, kalau tidak kita akan hancur.

Kita perlu melakukan ini sesegera mungkin saat kita merasa ketika hal itu datang.

Ada empat cara yang sudah saya buktikan sendiri di TKP dan sampai sekarangpun, saya masih tetap selalu menggunakannya setiap Laku Murni Menuju Suci.

Karena ini adalah Ilmu Aji-aji Jaman Now, cipta’an saya sendiri Wong Edan Bagu, untuk memaknai kata “masalah” atau “persoalan” atau “problema” agar supaya nampak positif dan berpihak kepada diri kita.

BERIKUT INI:
Ilmu Kesaktian Jaman Now Yang Di Miliki Wong Edan Bagu.

Pertama adalah Situasi;
Jika kita memaknai Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem sebagai situasi, maka hal ini akan membuat kita lebih tenang.

Sebab, apa yang disebut dengan situasi itu, bersifat netral dan dia tidak hanya terekspos kepada diri kita secara pribadi, melainkan “sedang terjadi” pada dunia yang kita hidup di dalamnya tidak sendiri.

Entah apakah situasi itu baik atau buruk, setiap situasi punya karakter khas, yaitu bisa dianalisis.

Dalam kaca mata universal pertama ini;
Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem, sudah berubah menjadi “obyek Pembelajaran” dan yang namanya belajar, tidak pernah merugikan.

Kedua Adalah Tantangan;
Jika kita memaknai Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem sebagai tantangan, maka hal ini akan memicu semangat kita untuk dua hal sekaligus, yaitu menerima dan memutuskan.

Di sadari atau tidak di sadari, sesungguhnya kita menyukai tantangan, karena keHidupan kita cenderung membosankan, jika tanpa tantangan. Iya apa iya hayo…?!

Dalam kacamata universal yang kedua ini;
Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem sudah berubah menjadi sesuatu yang membuat Hidup kita menjadi lebih Hidup.

Ketiga Adalah Kesempatan;
Jika kita memaknai Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem sebagai kesempatan, maka hal ini akan merubah sipat dan sikap pendekatan kita terhadap-Nya.

Jika kita benar-benar bisa memaknainya, maka kita tidak memilih kalimat;
Kok bisa sih, gua ngalamin yang beginian…?!

Melainkan;
Apa yang bisa aku lakukan untuk keluar dari hal ini atau Apa dari hal ini yang akan menguntungkanku…!!!

Ke’empat adalah Keputusan;
Jika kita memaknai Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem sebagai kesenjangan keputusan, maka hal ini akan langsung mendorong kita untuk bergerak Laku Murni Menuju Suci, tidak diam saja, atau lari ke goa, kuburan atau dukun.

Dengan dorongan universan keEmpat ini, kita tidak lagi berputar-putar di sekitar Masalah atau Persoalan yang dalam istilah kerennya di sebut Problem secara berlama-lama berkutat dengannya, melainkan langsung Exsen dan Selesai.

Itulah Ilmu Kesaktian Jaman Now Yang Di Miliki Wong Edan Bagu untuk Mengubah apapun bentuk judul Masalah atau Persoalan atau Problem Menjadi Peluang Emas.

Silahkan Di Praktekan dan Perhatikan . . . Apa yang akan Terjadi. He he he . . . Edan Tenan.

Sabda-ku:
Selamat🙏Selamat🙏Selamat🙏 Rahayu🙏Rahayu🙏Rahayu🙏Damai🙏Damai🙏 Damai🙏 Tenteram🙏
Saya❤️
Wong Edan Bagu❤️
Ngaturaken Sugeng Rahayu🙏
lir Ing Sambikolo🤝
Amanggih Yuwono🤝
Pinayungan Mring Ingkang Maha Suci🙏
Basuki❤️
Yuwono❤️
Teguh❤️
Rahayu❤️
Slamet❤️🙏❤️
BERKAH SELALU Untuk semuanya tanpa terkecuali, terutama Para Sedulur, khususnya Para Kadhang Konto dan Kanti Anom saya yang senantiasa di Restui Hyang Maha Suci Hidup🙏
Aaamiin🙏
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Terima Kasih🤝❤️🤝
Ttd: Toso Wijaya. D
Lahir: Cirebon Hari Rabu Pon Tanggal 13-08-1959
Alamat: Gubug Jenggolo Manik.
Oro-oro Ombo. Jl. Raya Pilangrejo. Gang. Jenggolo. Dusun. Ledok Kulon. Rt/Rw 004/001. Desa Pilangrejo. Kecamatan. Juwangi. Kabupaten. Boyolali. Jawa Tengah. Indonesia 57391.
Email: webdjakatolos@gmail.com
Telephon/SMS/WhatsApp/Line; 0858-6179-9966.
BBM: DACB5DC3”
Twitter: @EdanBagu
Blogg: http://www.wongedanbagu.com
Wordpress: http:// putraramasejati.wordpress.com
Facebook: http://facebook.com/tosowidjaya